Sabtu, 23 Mei 2015

NIETZSCHE

Nietzsche "Manusia dan kehendak berkuasa"


Friederich Nietzsche dilahirkan oleh keluarga yang taat pada agama. Ayahnya adalah seorang pendeta terkemuka sedangkan ibunya adalah oenganut agama Kristen yang taat. Garis panjang kependetaan membentang dari keluarga ayahnya. Pola hidup lebih teratur ketimbang seorang Immanuel Kant. Kematian ayahnya yang masih relative muda, membuat pola asuh ibunya lebih dominan.
Teman-teman sekolah memanggil Nietzsche dengan sebutan “Pendeta Kecil” bahkan beberapa ada yang menggambarkannya sebagai “serang Jesus yang hidup kesepian di Biara”. Nietzshe memiliki kesenangan membaca Bible atau membacakannya untuk orang lain agar mereka memcucukan air mata. Dalam dirinya terdapat semangat, kehormatan dan kebanggaan. Nietzsche menghabiskan seluruh hidupnya untuk mencari “perlengkapan” fisikal dan inteletual, agar maskulinitas yang diidealkannya semakin kokoh dan kuat.
Nietzsche mengembangkan filsafat etika berdasarkan teori evolusi. Baginya kalau hidup adalah perjuangan untuk bereksistensi dimana organisme yang paling pantas untuk hiduplah yang berhak untuk terus melangsungkan kehidupannya, maka kekuatan adalah kebajikan yang utama dan kelemahan adalah kebburukan yang memalukan. Yang baik adalah yang mampu melangsungkan kehidupan, yang Berjaya dan menang yang buruk adalah yang tidak bisa bertahan, yang terpuruk dan kalah.
Hidup adalah medan laga tempat seluruh makhluk bertarung agar bisa terus melangsungkan hidupnya. Dan dalam pertarungan yang kita namakan kehidupan itu, kita tidak memerlukan kebaikan melainkan kekuatan; yang dibutuhkan dalam hidup bukanlah kerendahan hati melainkan kebanggaan diri; bukan altruism, melainkan kecerdasan yang amat tajam. Dan hukum bukanlah hukum yang dibuat oleh manusia, melainkan hukum yang dibuat oleh alam: kesaaan dan demokrasi bertentangan dengan kenyataan seleksi alam dan kelangsungan hidup; keadilan berlawanan dengan kekuasaan yang merupakan wasit sejati dari seluruh perbedaan dan seluruh nasib makhluk hidup.

Terlampir PowerPoint Pemikiran NIETZSCHE